Vanili (vanilla) merupakan salah satu komoditi di Indonesia yang dipilih untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Serapan pasar ekspor vanili-biasanya dalam bentuk dried vanilla atau vanili kering-cukup besar sehingga membuat produk ini menjadi andalan. Namun dalam pengolahan vanili pascapanen, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pengolahan produk ini hingga dapat dihasilkan vanili kering kualitas ekspor.
Menurut Pakar Pengolahan Vanili, Nurbaiti, langkah mengolah produk vanili kualitas ekspor tersebut diawali dari pemilihan raw vanilla (vanilla hijau). Pastikan buah vanilla yang dipanen adalah buah yang tua, full berisi. Berikutnya adalah tahap cleansing, atau mencuci bersih buah hijau vanili dengan air bersih. Bisa menggunakan atau ditambahkan mama lemon food grade (buah).
Berikutnya grading, yakni mengelompokkan buah vanili terpilih sesuai ukuran panjang, sedang, dan pendek. Langkah ini berguna untuk tahap berikutnya, yaitu proses pelayuan, agar lebih maksimal dan merata. Proses pelayuan dilakukan dengan mencelupkan vanili ke dalam air panas dengan suhu lebih kurang 60 sampai dengan 70 derajat celcius.
Berdasarkan urutannya, vanili hijau dengan ukuran terpanjang dicelupkan selama 3 menit, ukuran sedang selama 2,5 menit, dan terpendek selama 2 menit. Gunakan alat celup yang bisa meniriskan vanili ketika diangkat.
Selanjutnya meletakkan vanili yang sudah dilayukan ke dalam kota fermentasi atau pemeraman yang sudah disiapkan. Dalam proses ini, terjadi reaksi enzimatis pada polong vanili, perubahan glucovanilin menjadi glukosa dan vanili sehingga akan tercipta aroma khas vanili.
Kemudian tahap pengeringan atau penjemuran dengan diangin-anginkan memanfaatkan sinar matahari dan suhu ruangan. Dengan target kadar airnya mencapai 25-30%(SR).