Vanili merupakan salah satu komoditas unggul di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Komoditas primadona yang membuat petani demam vanili dadakan. Kira-kira apa yang membuat vanili Minahasa Tenggara berbeda?
Vanili Minahasa Tenggara mempunyai kualitas spesial. Tepatnya di Manado Desa Tombatu II, Kecamatan Tombatu Utara. "Banyak yang bilang aroma vanili disini lebih tajam dan bagus" ucap Amelius Manopo, petani sekaligus penangkar bibit vanili kawakan di Minahasa Tenggara. Sudah hampir 30 tahun Amelius terjun di komoditas vanili.
"Terciptanya aroma khas vanili disini bisa terjadi karena kondisi tanahnya. Tapi yang terpenting yaitu bagaimana perlakuannya khususnya pasca panennya . Biasanya tergantung fermentasi selama satu malam dengan suhu 65-70 derajat" jelas Amelius.
Belum lagi pertanian vanili di Minahasa Tenggara berlangsung secara organic. Pada bulan Juni mendatang akan meluncurkan sertifikat organik untuk vanili di daerahnya.
“Harga vanili basah yang tua sekitar 600 ribu rupiah per satu kg, dan vanili kering sama dengan 6 kg vanili basah. Sehingga cukup menggiurkan keuntungan dari komoditas ini”, kata petani yang bisa disapa Ame.
Keberadaan komoditas vanili di Minahasa Tenggara telah membuka peluang usaha serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. karena bisnis ini adalah padat karya. Banyak masyarakat yang berperan di dalamnya terutama Ibu-Ibu. Tidak heran bahwa komoditas ini memberikan dampak besar bagi para masyarakat di Minahasa Tenggara.