Beberapa waktu lalu, anggota komunitas Vanili Indonesia melaporkan sukses menjual vanili kering di atas Rp. 4 juta per kg. Namun berbeda dengan beberapa petani vanili yang kesulitan mendapatkan buyer dan mengeluh karena lebih sering mendapatkan kontak dari broker. Lalu pertanyannya mengapa Indonesia sebagai produsen vanili terbesar kedua masih minim kehadiran riil buyer.
Alasan utamanya karena tidak ada lembaga yang bisa menghimpun hasil kebun dalam jumlah besar dengan mutu yang standar. Sementara pengembangan vanili berlangsung secara spot-spot dan secara perseorangan. Sehingga kaupun dikumpulkan tidak bisa mencapai puluhan ton, paling hebat ratusan kg. Kalaupun ada broker yang bisa menghimpun dalam partai besar, umumnya mutunya beraneka macam. Belum lagi jika vanili yang diperoleh hasil dari panen muda.
- Details
- Hits: 2789
Page 79 of 129