https://static.wixstatic.com/media/639b7b_cd94fabf6002471ebd603d1250f258cc~mv2.jpeg/v1/fill/w_560,h_316,al_c,q_80,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/IMG-20210824-WA0061.jpeg

Dengan kondisi pasar global yang lesu maka cara terbaik untuk meningkatkan akses pasar adalah dengan membentuk koperasi. Melalui penguatan kelembaaan maka petani bisa mengumpulkan hasil untuk memenuhi skala ekonomi dan dapat melakukan pengolahan secara kolektif sehingga standarisasi mutu dapat dicapai. Lalu bagaimana caranya mengembangkan koperasi petani?

Langkah awal adalah dengan mengabungkan beberapa anggota kelompok tani ke dalam koperasi, atau bisa juga lebih dari 25 orang petani ke dalam satu kelembagaan. Lalu kemudian lakukan pengurusan legalitasi.

Hal terpenting yang harus dilakukan berikutnya adalah mengembangkan SOP dalam hal penampuangan hasil petani. Sebaiknya koperasi berperan dalam membeli vanili basah petani dan mengolah secara kolektif. Dalam hal menampung hasil petani, nanti koperasi harus dapat mengupayakan sistem cash and carry, sehingga harus mengakses sumber pembiayaan. Selain itu dari hasil penjualan vanili kering nanti petani akan mendapatkan bagi hasil, yang dikembalikan dalam bentuk simpanan, bantuan sarana seperti tajar hidup, benih dan pupuk.

Pengurus koperasi harus melakukan tugasnya yakni melakukan pendataan luas lahan dan potensi produksi. Sehingga nanti bisa dibuatkan profile kelembagaan lengkap dengan database petani dan kebun. Informasi ini penting untuk menarik investor atau calon buyer. Apalagi jika koperasi dapat menyajikan, memiliki potensi hasil kering hingga ratusan ton.

Koperasi jugalah yang nantinya melakukan fungsi pemasaran, branding produk serta melakukan ikatan kerjasama dengan buyer atau investor. Dengan pendekatan ini besar kemungkinan petani melalui koperasi mendapatkan jaminan pasar sekaligus bisa mendapatkan bantuan permodalan.

 

Baca Juga: Ini Dia Layanan Bimbingan Trading