Ternyata tata niaga vanili Indonesia sangat terbuka sehingga harga sangat sensitif terhadap kondisi ekonomi global. Padahal sebagai produsen terbesar kedua, kita bisa mengambil peran melakukan pengendalian harga dengan cara memanage stok.

Hanya saja strategi ini tidak berjalan karena tidak ada yang melakukan kontrol terhadap tata niaga vanili. Pemerintah juga terkesan belum memberikan perhatian terhadap komoditas ini. Berbeda dengan kelapa sawit. Mengapa harga saat ini relatif stabil dan menarik? Karena pemerintah mendorong hilirisasi, sehingga produk mentah sudah terjamin pasarnya di dalam negeri dan kita mengekspor dalam bentuk produk turunan.

Lalu apa yang harusnya dilakukan di terhadap komoditas vanili di Indonesia?

Saya membayangkan ada pengusaha muda yang smart dan mampu mengorganisir petani dan bisnis vanili. Apa yang kemudian dia lakukan?

Pertama, ia akan mengembangkan atau menguatkan satu asosiasi vanili. Tujuannya agar bisa mendorong pemerintah mengelontorkan kebijakan yang pro vanili. Entah itu berupa wajib SNI, kebijakan yang mendorong hilirisasi, regulasi yang melarang penggunaan vanili sintetik. Dengan cara ini maka akan ada penguatan di dalam negeri.

Kedua, pengembangan kelembagaan petani yang tersentralistik. Maka si smart person tersebut akan mengembangkan koperasi petani vanili di tingkat provinsi. Melalui koperasi ini ia akan memfasilitasi pembelian vanili basah, mengelola secara kolektif sehingga mutu dapat dikontrol. Lembaga ini idealnya dalam bentuk koperasi. Lalu untuk pembelian basah bisa memanfaatkan pembiayaan seperti KUR atau LPDB. Kemudian, si pengusaha yang smart tersebut akan kembangkan koperasi primer di tingkat nasional untuk mengendalikan pemasaran dan penyimpanan vanili kering. Dengan kelembagaan tersentralistik maka sangat mungkin memasarkan vanili kering dalam partai besar.

Ketiga, maka di bagian akhir si smart person akan mengembangkan perusahaan yang nantinya akan melakukan ekspor bekerjasama dengan koperasi pemasaran. Perusahaan inilah yang membangun kerjasama dengan industri cokelat, roti, kosmetik, mengelola toko online secara global.

Bayangkan jika ada seseorang yang sangat cerdas mengembangkan strategi seperti ini maka vanili akan tetap menarik, petani mendapatkan jaminan pasar, vanili kering yang dipasarkan dari Indonesia terstandarisasi, dan si smart people, yang notabene gen Z atau milenial, bisa mendapatkan cuan yang besar dengan modal terbatas.

 

Baca Juga: Jasa Fasilitasi Kemitraan