https://i.etsystatic.com/14060140/r/il/f4ac75/1854968541/il_fullxfull.1854968541_sjcl.jpg

Beberapa media luar negeri telah mengklaim jika Indonesia menjadi salah satu produsen vanili terbesar setelah Madagaskar. Bisa saja hal ini menjadi kabar baik, namun jika tidak dikelola dengan benar bisa jadi vanili Indonesia kembali terpuruk.

Menurut Vanili Indonesia ada beberapa hal yang wajib pemerintah lakukan agar vanili Indonesia tetap eksis dan tidak hancur seperti beberapa tahun sebelumnya.

Pertama, harus ada pengkajian terhadap berapa besar potensi pasar dunia dan berapa batasan luasan pengembangan vanili. Kita harus belajar dari vanili dan komoditas lainnya seperti lada yang dulu sempat mencapai Rp. 100 ribu per kg saat ini hanya tinggal Rp. 40 ribu per kg. Saat harga tinggi biasanya kecenderung pengembangan berlangsung secara sporadis. Bahkan pemerintah ikut serta mengalokasikan dana untuk perluasan. Dampaknya over supply sehingga harga jatuh. Ingat harga vanili yang tinggi saat ini adalah dampak dari kelangkaan suppy. Namun saat produksi global melonjak dan berlebihan maka harga akan mengalami penurunan.

Kedua, pengembangan vanili sangat “tidak tertata”. Penjualan bibit illegal merajalela, trader nakal juga bebas berkeliaran, pencurian terjadi dimana, seolah pemerintah tidak hadir. Barangkali faktornya adalah karena vanili belum dianggap komoditas unggulan. Mengingat vanili berpotensi berkembang menjadi komoditas strategis sebaiknya pemerintah mulai melakukan langkah penataan melalui kebijakan dan penerapan berbagai aturan yang telah ada secara konsisten.

Ketiga, harus ada masterplan untuk mewujudkan Indonesia sebagai penghasil vanili premium dan tidak lagi sebagai produsen vanili asalan. Sebaiknya momentum harga tinggi ini dijadikan saat pemerintah menetapkan standar yang ketat untuk ekspor vanili. Jika perlu pemerintah harus mendorong tumbuhnya industri pengolahan sehingga ekspor kemudian dalam bentuk ekstrak vanili.  Banyak strategi untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya melalui penerapan bea keluar tinggi untuk ekspor vanili mentah

Keempat, tetapkan sistem sertifikasi asal usul produk. Mengingat maraknya pencurian maka ketelusuran vanili menjadi penting. Sehingga oknum yang menjual vanili yang tidak dilengkapi sertifikasi asal usul dapat dikenai sanksi pidana termasuk yang mengekspor vanili tanpa dokumen bisa juga berasal dari vanili curian.

Dengan langkah-langkah tersebut maka vanili Indonesia dapat tumbuh berkembang dan dapat menikmati harga tinggi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Tidak seperti saat ini, vanili Indonesia tengah berada dalam bayang-bayang jatuhnya harga. 

Add comment


Security code
Refresh