Ada banyak pekebun yang saat ini mengeluh karena harga tidak membaik, sementara di sisi lain ada yang sukses menjual vanilinya dengan harga menarik. Mengapa demikian?

Salah satu kritik buyer dari luar negeri terhadap prilaku petani Indonesia adalah kurangnya ketekunan untuk mempelajari sebuah komoditas. “Mereka bahkan tidak pernah mau tahu soal pasar, sistem budidaya yang baik. Soal mutu. Enggan belajar, dan tidak menyadari bahwa produk yang mereka hasilkan bakal dikonsumsi sehingga harus diperlakukan dengan etis”, jelasnya.

Kebanyakan, katanya, petani Indonesia adalah petani yang hanya menaman vanili lalu berharap agar ada keajaiban dari sang Ilahi untuk memberikan kekayaan. Atau kemudian mengharapkan pemerintah hadir memberikan bantuan. Sementara mereka tidak berusaha menjadi produsen vanili bermutu ketika pengetahuan bisa diperoleh dimana saja.

“Jadi petani yang enggan belajar dan menjadi ahli dalam sebuah komoditas adalah yang paling mustahil sukses dari budidaya vanili, demikian juga untuk komoditas lain. Seringkali sisi ketidaktahuan dikompensasi dengan kelakuan tidak terpuji, seperti mencampur dengan benda asing, untuk mendapatkan untung lebih. Karena mereka tidak memiliki kemampuan berpikir soal mutu”, ungkapnya.

Apakah pendapat sang buyer itu benar, bagaimana pandangan Anda?

Add comment


Security code
Refresh