Saat ini harga vanili basah di tingkat masyarakat merosot jauh hingga hanya Rp. 30.000,-/kg. Hanya saja di luar negeri, pasar terhadap tanaman rempah ini masih cukup menarik. Terbukti vanili kering di amazon.com masih dibandrol di angka 2 juta/kg. Lalu bagaimana strategi mendapatkan cuan dari bisnis ini?
Perlu Anda sadari faktor yang membuat harga vanili di Indonesia kurang menarik karena buyer umumnya memusatkan perhatiannya ke Madagaskar. Negara di Afrika tersebut sudah memiliki image sebagai penghasil vanili premium. Sementara Indonesia identic dengan produk curah, tidak memiliki standar dan tidak jarang mengandung benda asing yang berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Pelatihan terkait Pengembangan Vanili
Selain itu banyak pembelian di negara maju berhadap dapat terkoneksi langsung dengan petani penghasil dan tidak sekedar mendapatkan barang yang bermutu. Hal ini yang sulit diwujudkan penyedia di Indonesia.
Jadi, jika Anda ingin menikmati ramumnya bisnis ini maka saran terbaik adalah dengan mendirikan koperasi pengolahan dan pemasaran. Dengan demikian Anda dapat mengorganisir petani yang saat ini kesulitan memasarkan vanili basahnya. Lalu proses pengolahan Anda dapat lakukan secara kolektif di koperasi Anda, demikian juga dengan grading dan pengemasan. Selain itu karena petani penghasil adalah anggota koperasi maka pengembangan sistem ketelusuran dapat diterapkan.
Koperasi Anda kembangkan sebaiknya koperasi produsen, dengan scope provinsi. Pada koperasi tersebut Anda dapat menambahkan lini usaha simpanan pinjam, penyediaan benih, pengolahan dan pemasaran. Kembangkan website untuk mempromosikan produk yang Anda hasilkan.
Dengan strategi ini Anda tidak perlu harus mengeluarkan dana yang besar untuk dapat trading karena tidak harus membeli dalam bentuk vanili kering. Produk Anda akan terstandar dan mutunya terkendali. Selain itu dengan berbadan hukum koperasi, buyer masih dapat terkoneksi dengan petani penghasil vanili sehingga prinsip sustainability dapat terwujud.