Ada yang bertanya kepada kami, apakah vanili akan masih cukup menarik? Kami menjawabnya 50 : 50. Kami harus menjelaskan pengembangan vanili secara sporadik tanpa perencanaan berpotensi akan menciptakan resiko koreksi harga yang besar di kemudian hari.

Lalu bagaimanakah kita melihat perkembangan vanili ke depan?

Pihak yang paling beresiko mengalami fluktuasi harga yang hebat adalah mereka yang tidak bermitra. Seringkali banyak petani yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pemasaran. Ketika kami mencoba memfasilitasi pemasaran dengan buyer potensial, kemudian terganjal soal mutu.

Pembeli biasanya sangat menekankan pada trust. Tidak jarang mereka ingin mengetahui bagaimana vanili basah diproses. Kapan dipanen, bagaimana caranya, apakah ada penggunaan bahan kimia tambahan dalam pengolahan. Kebanyakan buyer enggan membeli vanili kering dari sumber yang tidak terpercaya.

Jadi bagaimana langkah untuk kepastian pasar saat harga fluktuatif? Sebaiknya sedari awal, sebelum atau pada saat membangun kebun, pekebun idealnya sudah terkoneksi dengan buyer. Hanya saja pembeli hanya akan bersedia bekerjasama dengan penyedia vanili yang memenuhi skala ekonomi. Pengembangan koperasi, badan usaha dengan pengelolaan kebun luasan tertentu menjadi faktor krusial.

Dengan adanya kerjasama sejak awal maka petani bisa menyiapkan pengelolaan kebun dan pengolahan demi mendapatkan mutu sesuai kebutuhan buyer. Sekiranya pembeli mengharapkan gourmet dan organic, maka dapat disetting sejak awal untuk menghasilkan kualitas tersebut.

Jadi apa yang menentukan harga vanili menarik atau tidak, atau bisnis vanili akan berkelanjutan. Kepada pada bagaimana pekebun bisa menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan market.

Add comment


Security code
Refresh