https://cdn.britannica.com/28/142428-050-577F6ED0/Vanilla-pods.jpg

Saat ini harga vanili kering masih cukup menarik, dan membuat banyak broker atau kaum oportunis mencari keuntungan. Tentu tidak salah. Hanya saja jika tidak dilakukan penataan maka bisa jadi kondisi vanili Indonesia akan berujung tragis seperti terjadi 7 tahun yang lalu, ketika vanili Indonesia yang dijual bermutu rendah. Lalu apa yang harus dikerjakan oleh pelaku usaha ataupun pemerintah?

Setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk memastikan vanili Indonesia bermutu tinggi dan bisnis tanaman rempah tersebut berkelanjutan.

Pertama, segera bentuk koperasi. Dengan adanya koperasi maka akan mengurangi gerak para spekulan. Koperasilah yang kemudian membeli hasil petani anggotanya, mengolah lalu memasarkan kepada buyer. Dengan adanya koperasi vanili kering berkualitas baik dalam jumlah memenuhi skala ekonomi dapat tercapai dan berpeluang menghadirkan penguna akhir vanili kering untuk datang ke Indonesia. Bandingkan dengan pengepul yang bahan bakunya beraneka macam, mulai sehingga mutu prima sulit diraih. Dari penjualan vanili kering tersebut koperasi bisa melakukan pengembalian kepada petani dalam bentuk simpanan dan bibit atau pupuk gratis.

Kedua, terapkan sertifikasi asal usul atau wajib SNI. Vanili yang keluar wilayah Indonesia harus memiliki sertifikat asal usul atau memiliki lebel SNI. Dengan adanya kebijakan tersebut maka vanili curian mustahil bisa keluar dari wilayah Indonesia, dan jika ada yang memasarkan tanpa dokumen berpotensi terkena sanksi hukum. Aturan ini sangat strategis jika diterapkan mengingat kendala utama pada perkebunan vanili adalah kasus pencurian.

Ketiga, pemerintah perlu memfasilitasi penguatan kelembagaan, kemitraan serta hilirisasi. Tidak lagi semata-mata pada pengembangan. Sehingga dengan adanya upaya tersebut maka tata niaga vanili semakin tertata, dan Indonesia bisa menikmati nilai tambah dari tumbuhnya kegiatan pengolahan vanili menjadi produk turunan.

Add comment


Security code
Refresh