https://www.israel21c.org/wp-content/uploads/2018/12/vanilla-daphna.jpg

Ternyata tidak hanya Australia dan Amerika yang gencar mengembangkan vanili namun ternyata Israel juga menanam vanili.

Daphna Havkin-Frenkel, pakar vanili keturunan Israel yang saat ini bekerja di New Jersey tengah membantu petani di Israel mengembangkan model pertanian vanili. Sekaligus membuktikan jika vanili dapat ditanam dimanapun dengan lebih efisien dan murah dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.

Shlomi Kadosh, seorang pakar perbenihan di Yesud Hama’ala di mencoba mengembangkan vanili di greenhouse mengikuti protokol yang dikembangkan Havkin-Frenkel.

“Kami mengembangkan di Israel karena perkembangan agro-tech di negara tersebut  cukup kuat,” ungkap Havkin-Frenkel.

Sementara hal yang mengejutkan adalah walaupun vanili berasal dari Mexico yang penyebarannay dimulai 1,000 tahun yang lalu namun arkeolog dari Vanessa Linares, Tel Aviv University menemukan fosil berumur 3,600 –tahun di situs Megiddo, mengandung kimia asal vanili alami.

Saat ini Kadosh tengah mengembangkan  vanili dengan dalam greenhouse yang terkontrol melalui computer  untuk menjaga suhu tetap 25 derajat C dan memastikan tingkat pencahayaan yang ideal. Demikian juga supply air dan nustrisi dengan volume yang sesuai kebutuhan tanaman.

Add comment


Security code
Refresh