https://www.boulderweekly.com/wp-content/uploads/2012/05/4660.jpg

Setelah pekebun memiliki benih bermutu maka hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah penyiapan lahan dan penanaman. JIka hal ini tidak dilakukan dengan baik maka potensi dari benih yang ditaman tidak terekspresi dengan baik.

Dalam hal penyiapan lahan harus dipastikan lahan bebas dari gulma. Tanah haris dalam kondisi gembur dan dipastikan drainase cukup baik dengan pembuatan guludan. Setelah lahan bersih kemudian dibuatkan lubang tanam. Sebaiknya kegiatan penyiapan lahan dilakukan pada musim hujam dengan kedalaman 20 sampai dengan 30 cm dan dibiarkan terbuka dan mendapatkan sinar matahari untuk mematikan jamur patogen.

Lalun untuk membuat system drainase yang baik makan dibuat saluran pembuatan selebar 40 cm dan dalam 40 cm hal ini untuk menghindari tergenangnya air dalam kebun.

Setelah lahan siap, penanaman vanili dilakukan setelah tiang panjang siap. Pohon atau tiang panjat yang biasa digunakan adalah gliricidia, dadap dan lamtoro. Namun berdasarka penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, gliricidia paling baik sebagai pohoan panjang vanili karena lebih toleran pada kondisi cahaya 30 %.

Tiang panjang sebaiknya telah mampu melindungi tanaman vanili dari terik matahari. Namun bila sinar matahari masih cukup terik, benih vanili  dapat diberi naungan berupa daun alang-alang. Benih yang ditanam diikat sulurnya ke batang panjatannya agar pertumbuhannya terarah ke atas. Penanam sebaiknay dilakukan pada musim hujan.

 

Add comment


Security code
Refresh