Ternyata terdapat perbedaan aroma menurut jenis vanili dan juga asal daerah. Dari hasil peneliti dari Life Sciences and Facility Management, Zurich University of Applied Sciences (ZHAW), membuktikan hal tersebut.

Dari hasil penelitian terhadap komposisi aroma dari 3 jenis yakni Vanilla planifolia, Vanilla pompona, dan Vanilla tahitensis dari berbagai sumber yang berbeda. Berdasarkan screening terhadap molekul yang berkontribusi terhadap aroma, vanili dikonfirmasi menjadi bahan aroma yang paling penting terkait dengan tingginya nilai DoT, khususnya pada sampal V. planifolia.

Sementara 4-methoxybenzyl alcohol dan 4-methoxybenzaldehyde memperlihatkan lebih tinggi nilai DoT dari vanilin pada V. pompona dan beberapa pada sampel V. tahitensis. Sementara nilai yang lebih tinggi nilai DoT oada 3-hydroxy-4,5-dimethyl-2(5H)-furanone untuk vanili asal Uganda memperlihatkan pengaruh geografi pada profil aroma pada spesies V. planifolia. Ditambahkan juga, 2-methyl-3-(methyldithio)furan diidentifikasi yang berbeda nilai DoT menurut spesies da nasal usul.

Hasil ini mengambarkan peluang untuk menjadikan vanili sebagai produk specialty dan setiap daerah memiliki karakteristik keunikan sendiri.

Add comment


Security code
Refresh