Budidaya vanili memang menguntungkan, namun tidak sedikit petani yang mengalami kesulitan saat tanaman vanili memasuki masa generatif. Pasca pembungaan menjadi persoalan penting bagi petani.
Hal ini disampaikan langsung oleh Abu Darin seorang pemerhati vanili dalam kegiatan Kunjungan Online Gamal Institute yang bertajuk "Serunya Melihat Vanila yang Berbunga", Selasa (17/05/2022).
Di kebun ini, Abu Darin membudidayakan vanili secara tumpang sari dengan tanaman kopi. Tentunya kedua tanaman ini tidak saling mengganggu, melainkan memberi nilai ekonomi lebih disamping dari hasil vanili.
Abu Darin menyatakan bahwa mungkin banyak yang sudah menguasai teknik menanam vanili, namun masih jarang yang tau cara membuahkan tanaman ini.
Menurut Abu Darin nutrisi tanaman yang terpenuhi menjadi kunci dalam berhasilnya budidaya tanaman vanili.
"Agar cepat berbunga, pada stek 2-3 ruas yang kita tanam, setelah berumur 10 hari akan baik jika sudah berakar 5 cm, kemudian setelah 1 bulan dari masa tanam ditambahkan nutrisi" jelasnya.
Pada masa vegetatif nutrisi yang diberikan yaitu unsur nitrogen karena dapat menunjang fase pertumbuhan. Sedangkan saat mulai memasuki fase generatif P dan K menjadi unsur hara yang lebih penting diberikan.
"Yang paling kuat kita lakukan ialah pemberian nutrisi P dan K, kalau sudah berbunga namun belum mekar kita harus menambahkan unsur boron yang cukup untuk mendorong pemekaran pada bunga vanili guna menghasilkan buah yang besar" ujar Abu Darin.
Tingkat percepatan mekarnya bunga vanili dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan tempat tumbuhnya. Abu Darin mengatakan bahwa tanaman vanili yang ditanam pada dataran tinggi bunganya akan mekar lebih cepat dibanding dengan yang ditanam pada dataran rendah. Akan tetapi hal itu kembali lagi pada perlakuan yang diberikan oleh pembudidaya. (TW)