Tidak banyak yang mengetahui jika salah satu pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah penghasil vanili premium dari Indonesia. Tepatnya di Pulau Alor.  Apa keunggulan vanili dari daerah ini?

Salah satu lokasi penghasil vanili di Pulau Alor adalah Desa Apui, Kecamatan Alor Selatan, Provinsi NTT. Konon kabarnya tanaman vanili masuk ke daerah ini sejak tahun 1960an. Namun baru mulai budidayakan secara luas sejak tahun 1984.

Saat harga vanili terjun payung sejak tahun 2003 dengan pembelian sampai per kg 10 ribu beruntung petani bernama Imanuel Langmau masih mempertahankan tanamannya. Sehingga saat harga kembali bergairah beberapa tahun belakangan ini kebun-kebun vanili yang ada di Alor mengambil bibit dari dari kebunnya.

Gambar. Buah Vanili Alor

Hal yang menarik adalah Vanili Alor memiliki sejumlah kelebihan, yakni kadar vanillin bisa mencapai 3,32 % dan panjang buah hingga 27 cm. Lalu pengembangan vanili di Alor adalah secara organik dan sejumlah perkebunan di desa Apui sudah mendapatkan sertifikat organik dari Inoffice. Alor sendiri sudah ditetapkan sebagai  kawasan Indikasi Geografis untuk vanili.

Menurut Imanuel Langmau panen vanili di Desa Apui berlangsung pada pertengahan Juli. Sementara waktu berbunga sejak Agustus sampai dengan Desember. Hanya potensi keunggulan Vanili Alor belum termanfaatkan karena masyarakat masih menerapkan panen serempak.

Gambar. Sertifikat Organik

Potensi produksi di Alor sendiri bisa mencapai 40 ton. Sementara untuk ukuran buah rata-rata 23 cm, dan panjang sampai 27 cm dapat dicapai jika dilakukan penjarangan buah.

Imanuel Langmau yang juga Koordinator Wilayah Provinsi NTT Organisasi Pelaku Usaha Vanili berharap adanya pembinaan dari pemerintah lebih lanjut agar potensi keunggulan Vanili Alor dapat dikonversi menjadi keuntungan ekonomi.

 

Add comment


Security code
Refresh