Banyak yang menganggap bahwa memasarkan vanili kering saat ini sama dengan 10 tahun yang lalu. Cukup dengan mengeringkan, jual curah maka pembeli akan serta merta akan hadir. Pasalnya sudah terjadi perubahan perilaku konsumen yang tidak hanya terjadi sebagian besar produk pertanian. Apalagi pada vanili yang notabene dipasarkan di pasar premium.
Mau tahu apakah preferensi konsumen saat ini?
Vanili dihasilkan dari Perkebunan yang Berkelanjutan
Saat ini konsumen mengharapkan produk yang dipasarkan berhasilan dari pertanian yang sustainable dan menerapkan pertanian yang etis. Hal ini menekankan pada kesadaran akan kelestarian lingkungan. Sehingga pengembangan pertainan secara agroforestry dan organic menjadi pilihan saat ini.
Traceability dan Transparency
Konsumen saat ini lebih tertarik untuk mengetahui darimana makannnya berasal. Sehingga perlu adanya sistem yang memastikan buyer mengetahui proses mulai dari kebun hingga produk akhir dan memastikan bahwa petani penghasil produk diperlukan secara adil.
Trand Ekstrak Sendiri
Saat ini terdapat trand para chefs lebih memilih untuk membuat ekstrak vanilinya sendiri. Sehingga para koki atau pembuat makanan menuntut adanya mutu yang prima serta adanya preferensi personal terhadap produk yang ingin dibeli.
Perlu Memahami Berbagai Keunggulan
Saat ini konsumen vanili tidak hanya ingin membeli produk fisik namun juga mengetahui kandungan gizi, manfaat kesehatan dan property lainnya serta cita rasa dan aroma yang khas. Sehingga produsen vanili harus mampu menyajikan keunggulan produk tidak hanya dari fisik melainkan dari value lainnya.
Jadi memasarkan vanili tidak hanya melulu soal jumlah dan harga murah. Melainkan pada kemampuan kita menyesuaikan mutu dengan kebutuhan buyer yang cenderung menekankan pada kualitas premium dan sustainability.