https://www.simplyrecipes.com/thmb/GRhognF5vOlvpOa9ESFve8t1N34=/1500x0/filters:no_upscale():max_bytes(150000):strip_icc()/Vanilla-Extract-LEAD-3_RECIRC-bee6cdd807f840a1b3da204e9eb948dc.jpg

Banyak industri makanan atau minuman yang menampilkan pada kemasan dengan klaim “aroma vanili”. Belum lagi sejumlah produk parfum atau pangan yang dalam mencantumkan tulisan “menggunakan vanili alami”. Tentu sebagai konsumen Anda harus mengetahui makna dibalik informasi tersebut.

Tahukan Anda lebih dari 70 % produk yang mengklaim memiliki aroma vanili tidak berasal dari ekstrak tanaman rempah tersebut. Melainkan berasal dari artificial vanilla. Parahnya bahan baku yang digunakan dapat berasal dari tar aspal, jelas tidak baik untuk kesehatan.

Mengacu pada regulasi di Amerika Serikat, produk yang dapat mencantumkan real vanilla extract adalah jika satu gallon mengandung 13.4 ons vanili kering dalam 35 persen larutan vanili. Sementara produk yang menggunakan synthetic vanillin harus disebutkan secara terbukan "artificial" atau "imitation" vanilla.

Saat ini semakin banyaknya peraturan di luar negeri yang menyoroti informasi yang menyesatkan dari berbagai perusahaan makanan terkait klaim aroma vanili. Serta sejumlah produsen makanan besar menyatakan komitmennya untuk tidak lagi menggunakan vanili sentetik, akan membuka pasar yang lebih besar terhadap ekstra vanili natural.

Tentu ini menjadi peluang bagi produsen vanili di Indonesia untuk kembangkan produk ektrak. Pasalnya, teknologinya tidak sulit. Cukup merendam buah vanili kering ke dalam cairan atau minuman alcohol, maka ekstrak akan diperoleh.

 

Add comment


Security code
Refresh