https://images.prismic.io/bareblends/4becbce8-cc6e-4292-a25c-93d6136a5df7_vanilla+bean+hero.jpg?auto=compress,format

Ternyata ada cara menarik membangun konstituen pendukung calon legislatif atau pimpinan daerah. Yakni dengan membagikan bibit vanili untuk kemudian dikembangkan di pekarangan.

Sebagaimana kita ketahui saat ini harga jual buah vanili cukup menarik. Vanili basah bisa mencapai Rp. 250.000/kg sementara kering mencapai Rp. 2.500.000,-/kg. Dalam 2 tahun vanili sudah menghasilkan dengan potensi hasil 1 kg per pokok.

Lalu bagaimana cara berpolitik dengan vanili?

Cukup dengan membagikan bibit vanili dengan target 5 batang per KK. Jika ingin menyasar 100 KK maka kita cukup membagikan 500 batang. Dengan asumsi harga Rp. 20.000/batang maka per KK biaya adalah Rp. 100.000,-. Bandingkan jika bagi-bagi kaos dengan harga Rp. 40.000,-/kaos dengan asumsi 1 KK ada 4 orang maka akan calon legislatif atau pimpinan daerah perlu mengeluarkan Rp. 160.000,-.

Menariknya setelah 2 tahun vanili akan menghasilkan setidaknya 1 kg per pokok. Maka untuk 5 pokok diperoleh 5 kg. Jika harga jual Rp.250.000,- maka konstituen akan mendapatkan penghasilan Rp. 1.250.000,-. Jelas sangat menarik dan membuat calon pemilih menjadi sangat respect. Tindak lanjutnya calon legislatif atau pimpinan daerah bisa membeli vanili basah dan mengolah menjadi vanili kering. Dari 5 kg vanili basah bisa diperoleh 1 kg vanili kering dengan harga jual Rp. 2.500.000,- maka terdapat margin Rp. 1.250.000,- dari bisnis per KK yang dapat digunakan untuk dana pemberdayaan masyarakat.

Ini adalah metoda yang bisa diterapkan bukan menjelang pemilihan. Setidaknya 1,5 tahun sebelum pencoblosan. Sebaiknya bibit tidak dibagikan begitu saja namun disertai dengan pembinaan. Bantuan seperti ini tidak saja bisa memenangkan hati pemilh namun juga bisa membangun ikatan jangka panjang.

Add comment


Security code
Refresh