Vanilla, Kenali Lebih Jauh Jenis Dan Kegunaannya | Endeus.TV

Beberapa waktu lalu, anggota komunitas Vanili Indonesia melaporkan sukses menjual vanili kering di atas Rp. 4 juta per kg. Namun berbeda dengan beberapa petani  vanili yang kesulitan mendapatkan buyer dan mengeluh karena lebih sering mendapatkan kontak dari broker. Lalu pertanyannya mengapa Indonesia sebagai produsen vanili terbesar kedua masih minim kehadiran riil buyer.

Alasan utamanya karena tidak ada lembaga yang bisa menghimpun hasil kebun dalam jumlah besar dengan mutu yang standar. Sementara pengembangan vanili berlangsung secara spot-spot dan secara perseorangan. Sehingga kaupun dikumpulkan tidak bisa mencapai puluhan ton, paling hebat ratusan kg. Kalaupun ada broker yang bisa menghimpun dalam partai besar, umumnya mutunya beraneka macam. Belum lagi jika vanili yang diperoleh hasil dari panen muda.

Cara terbaik untuk menghadirkan pembeli ke Indonesia dengan mengembangkan puluhan atau ratusan koperasi. Dengan konsep 1 koperasi 1 kabupaten, sehingga dapat dihimpun vanili basah untuk kemudian diolah menjadi vanili kering dan dijual dengan mutu premium dengan kuantitas puluhan ton. Margin dari perdagangan itu dikembalikan kepada petani.  

Akan lebih baik lagi koperasi-koperasi tersebut digabungkan ke dalam koperasi induk sehingga bisa dikumpulkan hingga ratusan ton, dan bisa memasok industri besar. Inilah langkah yang harus dilakukan pelaku vanili untuk menarik buyer sesungguhnya ke Indonesia.

Add comment


Security code
Refresh