Tanaman vanili (Vanilla planifolia A.) telah menjadi komoditas ekspor berharga dengan nilai ekonomi yang signifikan. Khususnya di Indonesia, vanila memiliki peranan vital dalam sektor perkebunan.

Penelitian terbaru dari Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, oleh Hani Muzaki, melakukan penelitian yang berfokus pada efisiensi pengeringan vanili basah melalui penggunaan alat pengering hybrid tipe rak, dengan tiga variasi perlakuan energi: matahari, listrik, dan kombinasi matahari-listrik (hybrid).

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengeringan vanili dengan pemanfaatan energi matahari memerlukan waktu 16 hari, sedangkan menggunakan energi listrik membutuhkan 18 hari, dan pendekatan hybrid matahari-listrik hanya memerlukan 13 hari.

Baca juga: Inovasi Proses Pengeringan Vanili setelah Panen

Efisiensi pengeringan juga diukur, dengan hasil sebagai berikut: alat dengan energi matahari mencapai 6,39%, energi listrik 1,58%, dan pendekatan hybrid matahari-listrik sebesar 0,92%.

Temuan ini memiliki implikasi penting bagi industri vanila. Pengeringan dengan energi matahari lebih efisien dan berpotensi mengurangi biaya produksi, sementara penerapan energi listrik lebih lambat dan memerlukan biaya operasional yang lebih tinggi.

Hybrid matahari-listrik menawarkan alternatif menarik dengan waktu pengeringan yang lebih singkat dan efisiensi yang terjaga. Sebagai tanaman perkebunan yang berharga, peningkatan efisiensi dalam pengeringan vanila dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. (AG)