https://graina.com.au/wp-content/uploads/2019/04/VANILLA-BEAN-EACH.jpg

Salah satu strategi meningkatkan daya saing vanili indonesia adalah dengan pengembangan sistem budidaya organik. Pasalnya di pasar internasional vanili organik memperoleh harga premium. Hanya saja untuk dapat mengklaim produk bebas kimia membutuhkan pola tanam terkendali.

"Sistim budidaya vanilla organik yaitu semua perlakuannya tidak menggunakan pestisida maupun pupuk non organik seperti pupuk urea, ponska, TSP dll." Ujar Amelius Manopo dalam diskusi (29/6).

"Demikian juga tidak boleh menggunakan herbisida seperti Basmilang, Polaris, gramaxzone, Kill up dll. Seandainya sudah pernah menggunakan pupuk non organik maupun herbisida, bisa di sebut organik bila minimal sudah 3 tahun tidak lagi menggunakan pupuk non organik maupun herbisida." Lanjutnya menjelaskan.

Selain itu, Amelius Manopo juga menjelaskan: Disebut organik secara sah, bila lahan-lahan, sudah disertifikasi organik oleh badan sertifikasi. Contoh CU (Control Union) yaitu salah satu badan sertifikasi Internasional yg dapat  Mengeluarkan sertifikat organik terhadap lahan-lahan petani.

Juga harus direkomendasi oleh pemerintah setempat dalam hal ini oleh Dinas Pertanian. Sebaliknya disebut non organik, bila lahan-lahan vanilla tersebut telah menggunakan pupuk non organik maupun herbisida.

Pernyataan tersebut didukung oleh Fero Worang dalam diskusi budidaya vanili (29/5). (Epin)

Add comment


Security code
Refresh